Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar
Terdapat berbagai alasan mengapa para guru harus perlu mengembangkan bahan ajar di dalam setiap memberi pelajaran, yakni antara lain : ketersedian bahan sesuai dengan tuntutan kurikulum, karakteristik, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.
Mengembangkan bahan ajar haruslah memperhatikan tuntutan kurikulum di jamannya, artinya bahan untuk belajar yang kita kembangkan harus mengacu pada kurikulum.
Pada kurikulum satuan tingkat pendidikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) telah ditetapkan oleh pemerintah dengan adanya SK dan KD, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan belajar yang akan digunakan nantinya diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga yang profesional.
Dalam hal ini, guru tentunya tiap kali akan mengajar / masuk kelas dituntut untuk selalu mempunyai kemampuan mengembangkan bahan belajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum yang berlaku, sebuah bahan ajar bisa saja menempati pada posisi sebagai bahan ajar pokok atau suplementar.
Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan utama pada kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementar dimaksudkan adalah bahan ajar untuk menambah, memperkaya, ataupun memperdalam isi kurikulum di dalamnya.
Apabila bahan ajar ingin sesuai dengan tuntutan kurikulum sulit ataupun tidak diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri merupakan suatu keputusan yang sangat bijak.
Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa pengetahuan, pengalaman sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun teman sejawat yang biasa di ajak berdiskusi.
Demikian pula referensi dapat diperoleh dari buku-buku, media masa, internet, dan lain-lain dengan cukup mudah. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri paling tidak bisa dengan memadukan yang telah ada.
Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung untuk memilihnya, maka dari itu guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi para siswa yang tercinta.
Selanjutnya, dalam mengembangkan bahan ajar harus dapat menjawab, memecahkan masalah ataupun mengatasi kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang sering kali para siswa akan sulit memahaminya ataupun guru juga sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut bisa saja terjadi karena materi tersebut rumit, abstrak, asing, dan yang lainnya.
Untuk mengatasi kesulitan ini maka guru perlu dapat mengembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak atau hayalan, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut menjadi seolah-olah nyata, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dan lain-lain.
Demikian pula materi yang memang rumit, haruslah dapat djelaskan dengan cara yang se-sederhana mungkin sesuai dengan tingkat berpikir siswa sehingga menjadi mudah dipahami.
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan memperhatikan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar harus sesuai dengan karakteristik atau lingkungan sosial siswa di sekolahnya.
2. Membantu siswa memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku yang memang terkadang sulit untuk diperoleh.
3. Dapat memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya sehingga belajar menjadi lebih nyaman dan efektif.
Demikian semoga tulisan ini bermanfaat.
Mengembangkan bahan ajar haruslah memperhatikan tuntutan kurikulum di jamannya, artinya bahan untuk belajar yang kita kembangkan harus mengacu pada kurikulum.
Pada kurikulum satuan tingkat pendidikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) telah ditetapkan oleh pemerintah dengan adanya SK dan KD, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan belajar yang akan digunakan nantinya diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga yang profesional.
Dalam hal ini, guru tentunya tiap kali akan mengajar / masuk kelas dituntut untuk selalu mempunyai kemampuan mengembangkan bahan belajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum yang berlaku, sebuah bahan ajar bisa saja menempati pada posisi sebagai bahan ajar pokok atau suplementar.
Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan utama pada kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementar dimaksudkan adalah bahan ajar untuk menambah, memperkaya, ataupun memperdalam isi kurikulum di dalamnya.
Apabila bahan ajar ingin sesuai dengan tuntutan kurikulum sulit ataupun tidak diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri merupakan suatu keputusan yang sangat bijak.
Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa pengetahuan, pengalaman sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun teman sejawat yang biasa di ajak berdiskusi.
Demikian pula referensi dapat diperoleh dari buku-buku, media masa, internet, dan lain-lain dengan cukup mudah. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri paling tidak bisa dengan memadukan yang telah ada.
Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung untuk memilihnya, maka dari itu guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi para siswa yang tercinta.
Selanjutnya, dalam mengembangkan bahan ajar harus dapat menjawab, memecahkan masalah ataupun mengatasi kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang sering kali para siswa akan sulit memahaminya ataupun guru juga sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut bisa saja terjadi karena materi tersebut rumit, abstrak, asing, dan yang lainnya.
Untuk mengatasi kesulitan ini maka guru perlu dapat mengembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak atau hayalan, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut menjadi seolah-olah nyata, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dan lain-lain.
Demikian pula materi yang memang rumit, haruslah dapat djelaskan dengan cara yang se-sederhana mungkin sesuai dengan tingkat berpikir siswa sehingga menjadi mudah dipahami.
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan memperhatikan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar harus sesuai dengan karakteristik atau lingkungan sosial siswa di sekolahnya.
2. Membantu siswa memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku yang memang terkadang sulit untuk diperoleh.
3. Dapat memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya sehingga belajar menjadi lebih nyaman dan efektif.
Demikian semoga tulisan ini bermanfaat.